SEJARAH
Pesantren Nurul Hidayah didirikan pada tgl 05 Maret 1943 M / 12 Rabi’ul Awwal 1362 H
oleh : K.H. Muhamad Kosasih (1893 – 1973)
12 Rabi’ul alwal 1362 H / 05 maret 1943 M.
Pendiri menerapkan System Pendidikan pesantren jenis salafiyah yang mendalami bidang al-quran dalam qira’atul quran (sab’ah). Dan mengajarkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan dari gama yang bersumber dari AL-quran, Hadis, Izma, dan Qiyas.
Generasi Kedua
23 Rabi’ul Awal 1393 H / 26 April 1973, K.H. Muhamad Kosasih, pendiri Pondok terakhir, wafat.
Satu tahun Pondok Pesantren Nurul Hidayah tidak berjalan atau tidak aktif proses Pendidikan dan pengajaran tepatnya pada bulan Mei 1973 hingga bulan April 1974 setelah ditinggalkan selama-lamanya oleh pendiri. Namun alhamdulillah putra beliau yang keempat yang bernama KH. Entang Bunyamin bisa meneruskan kepemimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah sejak bulan Juni 1974.
09 Nopember 1989 M / 8 Rabi’ul Akhir 1410 H
KH. Entang Bunyamin melihat dan memahami Pondok Pesantren kedepannya harus bisa mengikuti zaman, kebutuhan santri perlu lebih luas tidak hanya mengenyam Pendidikan agama saja perlu ilmu pengetahuan umum lainnya yang didalami. Maka pada tanggal 9 Nopember 1989 M / 8 Rabi’ul Awal 1410 H Pondok Pesantren Nurul Hidayah dicatat oleh Notaris H. Suryana SH. Ke Kementerian Hukum RI dengan nama Yayasan Nurul Hidayah Bojongnangka. Beliau bercita-cita di Pondok Pesantren Nurul Hidayah tidak hanya santri belajar Al-Quran dan Kitab Kuning saja, akan tetapi mesti bisa belajar pengetahuan umum yang formal mulai jenjang Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Alhamdulillah beliau sejak tahun 1999 telah mendirikan mulai PG/RA, SD, MTs, SMK, dan MA. Begitu juga sekolah non formalnya dalam kegiatan PKBM yaitu Paket A, B, dan C.
19 Juli 1999 M / 6 Rabi’ul Akhir 1420 H
KH. Entang Bunyamin mendirikan sekolah formal yang pertama yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terpadu Bojongnangka. Dimana para santri bersamaan bisa belajar di pesantren dan juga bisa sekolah formalnya. Untuk meningkatkan kualitas dan tujuan berdirinya MTs tersebut adalah untuk menguatkan system Pendidikan di Pesantren, maka pada tahun 2008 mulai diberlakukan para muridnya wajib tinggal di Pesantren.
Sejalan pada tahun itu (tahun 2008) berdiri sekolah menengah kejuruan (SMK) Terpadu Bojongnangka dengan tujuan untuk menampung para santri yang tamat dari jenjang MTs (para santri) bisa melanjutkan Pendidikan pesantrennya di tempat dan mempunyai skil keterampilan khusus dibidang komputer.
19 Juli 2021 M / 9 Zulhijjah 1442 H
KH. Entang Bunyamin mendirikan sekolah formal yang menguatkan system Pendidikan dan pengajaran di Pesantren yaitu Madrasah Aliyah (MA) Terpadu Bojongnangka, dimana para muridnya wajib tinggal di pesantren. Lahirnya madrasah Aliyah disebabkan banyaknya santri ingin meneruskan mengaji di pesantren sambil sekolah tingkat madrasah Aliyah. Alhamdulillah sejak tahun 2021 sistem Pendidikan dan pengajaran lebih menguatkan dengan system pesantren salafiyah pendalaman al-Quran dan kitab kuning sesuai petunjuk kementerian agama RI. Para santri ada yang belajar hanya 3 tahun dan ada juga sampai belajar 6 tahun di pesantren.